Prosedur Keselamatan Darurat

on 12:33:00 AM

Kecelakaan bus, bisa terjadi dimanapun, kapanpun. Siapapun, tidak ada yang ingin mengalami musibah ini.

Apa yang Saya tulis ini merupakan salah satu rangkaian kampanye sosialisasi keselamatan yang Saya harapkan bisa berkesinambungan kita lakukan bersama dengan media perantara www.bismania.com

Masih banyak sekali penumpang bis yang TIDAK mengetahui sama sekali mengenai prosedur keselamatan bila terjadi kecelakaan. Akibatnya, seringkali hal yang tidak diinginkan malah terjadi. Dari seluruh penumpang bus, HANYA dibutuhkan satu orang saja yang mengetahui prosedur keselamatan darurat untuk membuat segalanya menjadi lebih baik di saat darurat. Minimal, kita dapat mencegah hal yang lebih buruk terjadi.

Perkembangan Bahasa Indonesia

on 12:03:00 AM

Nama : Krispratomo A
NPM : 17109321
Kelas : 5KA22 


Perkembangan Bahasa Indonesia

Sejarah mencatat bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu-Riau, salah satu bahasa daerah yang berada di wilayah Sumatera. Bahasa Melayu-Riau inilah yang diangkat oleh para pemuda pada "Kongres Pemoeda", 28 Oktober 1928, di Solo, menjadi bahasa Indonesia. Pengangkatan dan penamaan bahasa Melayu-Riau menjadi bahasa Indonesia oleh para pemuda pada saat itu lebih "bersifat politis" daripada "bersifat linguistis". Tujuannya ialah ingin mempersatukan para pemuda Indonesia. Ketika itu, yang mengikuti "Kongres Pemoeda" adalah wakil-wakil pemuda Indonesia dari Jong Jawa, Jong Sunda, Jong Batak, Jong Ambon, dan Jong Celebes. Jadi, secara linguistis, yang dinamakan bahasa Indonesia saat itu sebenarnya adalah bahasa Melayu. Namun, untuk mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, para pemuda Indonesia pada saat itu menyebutkan bahasa Melayu-Riau menjadi bahasa Indonesia. Nama bahasa Indonesialah yang dianggap bisa memancarkan inspirasi dan semangat nasionalisme, bukan nama bahasa Melayu yang berbau kedaerahan.